Peran Majelis Gereja Mengajarkan Doktrin Keselamatan Kepada Warga Jemaat Gereja Toraja Jemaat Meriba Surruk dalam Bingkai Biblika Kontekstual
DOI:
https://doi.org/10.52849/apokalupsis.v14i1.68Keywords:
bible; contextual; church assembly; safety; teachingAbstract
The church assembly is one of the elements that influences the understanding of the faith of the congregation members. Therefore, the church assembly is expected to be able to provide true faith teaching to its citizens. Therefore, to be able to achieve teaching of faith that is in accordance with the Bible as the basis for teaching, contextual biblical studies are the answer. Contextual Bible can be used as an answer to the teaching of true and biblical faith. Therefore, the purpose of this paper is to describe the benefits of contextual biblical studies for church councils in their duties among the congregation in teaching Christian doctrine which in this paper focuses on the doctrine of salvation. The method used is a qualitative method with results showing that the church assembly really needs contextual biblical studies where these results were obtained through research at the Toraja Congregation Meriba Surruk Church which showed misunderstandings by congregation members regarding the doctrine of salvation as a result of a lack of correct understanding from the church assembly.
References
Abineno, J. L. (2005). Diaken. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Baskoro, P. K. (2021). Pemuridan dalam Konsep Teologi Pantekosta bagi Pertumbuhan Gereja. Ritornera-Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia, 10-20.
Becker, D. (2001). Pedoman Dogmatika: Suatu Kompendium Singkat. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Boland, B. J. (2012). Intisari Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Browning, W. R. (2015). Kamus Alkitab: Panduan Dasar ke dalam Kitab-Kitab, Tema, Tempat, Tokoh dan Istilah Alkitabiah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Dina, K. (2021). (N. Patongloan, Interviewer)
Dominggus, S. L. (2020). Tanggung Jawab Penggembalaan Berdasarkan Perspektif 1 Petrus 5:1-4. Jurnal Teologi Amreta, 124-145.
Enns, P. (2004). The Moody Handbook of Theology Jilid. Malang: Literatur SAAT.
Esra. (2021). (N. Patongloan, Interviewer)
Galbus Sely Keba, d. (2020). Peran Gembala Jemaat dalam Mengantisipasi Pengajaran Sesat di GKSI Jemaat "Moria" Empaong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau. Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 2, 13-18.
Guthrie, D. (2009). Teologi Perjanjian Baru 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Handayani, D. (2017). Tinjauan Teologis Konsep Iman dan Perbuatan Bagi Keselamatan. Epigraphe: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 2, 91-92.
Janes. (2018). Pemahaman Doktrin Soteriologi Terhadap Kegiatan Memberitakan Injil. Prudentia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 1, 76.
Kabanga', A. (2002). Manusia Mati Seutuhnya: Suatu Kajian Antropologi Kristen. Yogyakarta: Media Pressindo.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (n.d.).
L., L. P. (2021). (N. Patongloan, Interviewer)
Leigh, R. W. (2012). Melayani dengan Efektif. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Lukito, D. L. (2002). Kekeliruan Pengertian Konsep Anugerah dalam Teologi dan Pelayanan Praktis. Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayan 2, 149-150.
Manogu, F. R. (2020). Analisis Teologis Konsep Pembenaran Berdasarkan Pengakuan Iman Westminster dan Katekismus Heidelberg . Diligentia: Journal of Theology and Christian Education 1, 102.
Mawikere, M. C. (2016). Pandangan Teologi Reformed Mengenai Dokrin Pengudusan dan Relevansinya pada Masa Kini. Jurnal Jaffray 2, 226.
Mawikere, M. C. (2017). Perbandingan Teologi Keselamatan antara Katolik dan Protestan Sebelum dan Sesudah Gerakan Reformasi. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 1, 3.
Muin, M. (2012). Agama: Sebuah Upaya Pembebasan Manusia (Perspektif-Dialogis Islam dan Kristen). Esensia 1 , 140-141.
OFM, N. S. (2013). Teologi Sistematika 2. Yogyakarta: Kanisius.
Palmer, E. H. (2017). Lima Pokok Calvinisme. Surabaya: Momentum.
Pappalan, A. (2018). Kajian Teologis Katekismus Heidelberg yang Historis dan Kontekstual. Jakarta: VIEWS.
Pengakuan Gereja Toraja. (n.d.). Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.
Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta: PT Grasindo.
Rumambo, M. (2021, November 19). (N. Patongloan, Interviewer)
Sri Wahyuni, d. (2020). Analisis tentang Peran Penatua dalam Pertumbuhan Gereja. Kharismata: Jurnal Teologi Pantekosta 3, 46-59.
Sulistya, P. P. (2013). Konsep Keselamatan dalam Perjanjian Lama. Jurnal Pistis 11, 47-48.
Sumakoi. (2017). Panggilan Iman dalam Teologi Luther dan Calvin: Suatu Kajian Etika Sosial Politik dalam Gereja Reformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Tandiassa, S. (2009). Soteria: Doktrin Alkitab tentang Keselamatan. Yogyakarta: Moriel Publishing House.
Telaumbanua, A. (2019). Peran Gembala Sidang sebagai Pendidik dalam Pertumbuhan Rohani Jemaat. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 2, 385.
Timo, E. I. (2017). Pembenaran Oleh Iman. Waskita: Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 1, 21.
Wuwungan, O. E. (1997). Bina Warga: Bunga Rampai Pembinaan Warga Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Yusuf, M. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.
Zaluchu, S. E. (n.d.). Pengantar Teologi Biblika. Retrieved from Academia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.