Signifikansi Pelayanan Anak Sebuah Tinjauan Eksegesis Markus 10: 13–16

Authors

  • Arif Wicaksono Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

DOI:

https://doi.org/10.52849/apokalupsis.v12i2.25

Keywords:

significance, child ministry, Mark 10 : 13 - 16

Abstract

Penginjilan menjadi fokus penting bagi pengikut Yesus Kristus. Perintah tersebut menekankan orang percaya untuk melakukan tindakan misi penginjilan kepada orang-orang yang belum mendengar Injil. Namun problematika muncul dalam memahami misi dalam konteks orang percaya yang mengalami disabilitas, yang mana mereka tidak dapat melakukan perintah Amanat Agung untuk pergi memberitakan Injil karena kecacatan. Melalui metode studi pustaka penelitian ini mendeskripsikan reformulasi teologi penginjilan bagi orang percaya yang tidak mengalami disabilitas fisik kepada orang percaya dalam konteks penyandang disabilitas fisik. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa orang percaya yang menyandang disabilitas tetap dapat melakukan misi pemberitaan Injili sama dengan orang percaya lainnya, namun dengan pola dan prinsip yang berbeda namun satu tujuan yaitu Yesus Kristus disaksikan dan diberitakan.

 

References

Bratcher, R. G., & Nida, E. A. (2014). Injil Markus. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Culpepper, R. A. (2018). Smyth & Helwys Bible Commentary: Mark. Georgia: Smyth & Helwys Publishing.

Douglas, J. D. (1986). Tafsiran Alkitab Masa Kini 3. Yayasan Komunikasi Bina Kasih.

Hiebert, E. (1994). The Gospel of Mark. Bob Jones University Press.

Jessica, J., Hermanto, Y. P., & Tedjo, T. (2021). Kriteria Guru Sekolah Minggu sebagai Gembala Anak Berdasarkan Yehezkiel 34:11-16. Didache: Journal of Christian Education, 2(1), 73. https://doi.org/10.46445/djce.v2i1.384

Kristiono, T., & Perdana, D. P. (2019). Hambatan Guru dan Pelayanan Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Jebres Surakarta. Jurnal Teologi Gracia Deo, 1(2), 90–100. https://doi.org/10.46929/graciadeo.v1i2.9

Lane, W. L. (1974). The Gospel According to Mark. William B. Eerdmans Publishing Company.

Maria Lidya Wenas & I Putu Ayub Darmawan. (2017). SIGNIFIKANSI PENDIDIKAN ANAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB. Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 1(2), 118–128.

Matthew Henry. (2011). Tafsiran Matthew Henry: Injil Markus (Lanny Murtihardjana (ed.); p. 219). Momentum.

Pattinama, Y. A. (2020). Peranan Sekolah Minggu Dalam Pertumbuhan Gereja. SCRIPTA: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kontekstual, 8(2), 132–151. https://doi.org/10.47154/scripta.v8i2.68

Perger, N. (2018). Anti-gender campaigns in Europe: Mobilizing against equality. Andragoška Spoznanja, 24(3). https://doi.org/10.4312/as.24.3.95-96

Priana, I. M. (2019). Misi Gereja Menghadirkan Kerajaan Allah di Bumi. Sanctum Domine: Jurnal Teologi, 4(1), 12–27. https://doi.org/10.46495/sdjt.v4i1.14

Racine, J.-F., & Hens-Piazza, G. (2020). Literary Approaches to the Bible. In The Jerome Biblical Commentary for the Twenty-First Century. https://doi.org/10.5040/9781350182875.088

Rebeca Bar-Israel. (2016). Makalah Pelayanan Anak. Studylib.

Roy B. Zuck. (2011). An Biblical Theology Of The New Testament. Gandum Mas.

Siswoyo, H. (2020). Sekolah Minggu Sebagai Sarana dalam Membentuk Iman dan Karakter Anak. Sanctum Domine: Jurnal Teologi, 7(1), 121–134. https://doi.org/10.46495/sdjt.v7i1.47

Vallis, C. J. (2020). Heaven on earth. Portal (Australia), 17(1–2), 116–124. https://doi.org/10.5130/pjmis.v17i1-2.7411

Warren W. Wiersbe. (2001). Utuh Di Dalam Kristus. Kalam Hidup.

Zendrato, M. (2021). Tantangan Dan Strategi Pelayanan Anak Di Era Pascamodern. Jurnal Amanat Agung, 16(2), 227–254. https://doi.org/10.47754/jaa.v16i2.488

Published

2021-12-10

How to Cite

Wicaksono, A. (2021). Signifikansi Pelayanan Anak Sebuah Tinjauan Eksegesis Markus 10: 13–16. Jurnal Apokalupsis, 12(2), 188–211. https://doi.org/10.52849/apokalupsis.v12i2.25